Minggu, 09 Januari 2011
Wireless vs Kabel
BOSS LS-2 Line Selector. Si Kecil Bermanfaat

Bagi anak band, khususnya gitaris atau basist, wajib tahu tentang pedal stompbox yang satu ini. Ini adalah BOSS LS-2 Line Selector. Fungsi dari pedal ini adalah untuk membagi channel-channel tertentu sesuai dengan mode dan keinginan kita. Jika dilihat sekilas, memang fungsinya sangat tidak penting. Tetapi ini merupakan efek yang penting jika kita ingin mendapatkan sound yang lebih baik. Pedal ini dapat membantu kita untuk merangkai efek loop atau pararel dengan cara yang mudah. Dan yang pasti akan mendapatkan sound yang lebih baik daripada rangkaian efek Seri. Logikanya seperti kita membuat rangkaian 2 atau lebih lampu dengan baterai secara seri, dan satu lagi secara pararel. Pasti yang lebih terang adalah yang pararel bukan? Selain itu fungsi dari pedal ini adalah untuk memberikan power kepada beberapa pedal stompbox yang lainnya.
Di bawah ini adalah skema-skema rangkaian yang dapat kita lakukan dengan pedal line selector ini :
1. A/B mode, channel A untuk backing sound, channel B untuk solo melodi

2. A+B Mix / By pass mode, setting ini adalah mix antara sound untuk solo gitar di channel A dan backing sound di channel B

3. A/B mode, set up ini biasanya digunakan untuk switching antara loop A/B dengan tuner

4. A—->B / bypass mode, pada set up ini digunakan apabila kita menggunakan 2 gitar yg berbeda, ato gitar dengan synthetizer, kita bisa memilih menggunakan sound yg kita butuhkan

5. Output select mode, digunakan untuk memilih 2 ato 3 output. misalnya antara ampli tabung ato ampli transistor, dll

Kamis, 06 Januari 2011
StompBox vs Digital Effect



iRig, Sikecil Dahsyat

Di era digitalisasi industri musik sudah merasuk di setiap musisi. Dahulu, proses amplifikasi sudah bisa dilakukan dari komputer atau laptop. Kini, proses amplifikasi gitar/bass tentu saja dapat dilakukan melalui sentuhan jari saja yang diakses via iPhone, IPod atau iPad.
Luar biasa, semakin ke depan industri musik yang berkaitan dengan urusan teknologi digital maka makin memudahkan para penggunanya. Tak kalah menarik, salah satu teknologi peranti musik digital yang dikenalkan oleh IK Multimedia—namanya membumbung berkat produk software gitar Amplitube – interface adapter. I Rig mengarahkan peranti musik digital semakin praktis saja. Mudah dioperasikan, praktis dibawa kemanapun, dan mempertahankan kualitas sound gitar sesuai kebutuhan musisi. Poin terakhir cukup penting karena sebagus-bagusnya teknologi, jika tidak disertai dengan kualitas maka akan mubazir bagi kita saat berinvestasi. Namun, faktor kualitas audio yang diusung IK Multimedia juga tentu tak luput menjadi perhatian mereka. Konfigurasi rig gitar yang bentuk fisiknya bisa sebesar lemari baju, kini sudah tidak dimasukkan dalam ransel lagi, bahkan konfigurasi rig gitar bisa dimasukkan ke dalam saku baju Anda.
I Rig
Kita dapat memainkan rig gitar virtual menggunakan tiga buah komponen, yaitu IK Multimedia I Rig (adaptor interface), software gitar Amplitube keluaran IK Multimedia. Serta komponen ketiga sebagai komputer/prosesor, software Amplitube dijalankan melalui iPhone, iPod, atau iPad. IK Multimedia I Rig adalah interface adapter yang fungsinya sebagai adaptor jack gitar menjadi mini jack yang dihubungkan ke iPhone/iPod/iPad. I Rig diproduksi oleh IK Multimedia sebagai adaptor jack khusus instrumen (gitar, bass, atau synthesizer) sebelum dikonversi dan diproses oleh iPhone. Kemudian signal audio yang telah diproses oleh iPhone dikirim kembali ke I Rig (signal analog) dan diteruskan melalui line output stereo (jack 1/8). Signal output ini dapat diteruskan ke headphone, DAW, atau PA system. Perangkat I Rig ini juga memiliki fisik yang kecil namun memiliki konstruksi yang kokoh. I Rig juga sangat praktis dimasukkan ke dalam saku baju.
Minggu, 02 Januari 2011
3 Bass Yang Harus Dipakai Ketika Recording
Ketika Recording sebuah lagu, instrument yang kita gunakan tidak boleh sembarangan. Karena sebenarya setiap merk instrument itu memiliki karakter suara yang berbeda-beda. Jadi kita harus menyesuaikannya dengan jenis musik yang kita mainkan.
Dan di bawah ini adalah 3 Gitar Bass yang harus dipakai ketika proses Recording :
1. Fender
Bass Fender merupakan Bass yang sangat umum dipakai ketika rekaman. Karena karakter bass ini dapat kita sesuaikan dengan mengganti beberapa Equalizer. Sehingga bass Fender merupakan pilihan yang sangat tepat untuk digunakan ketika proses Recording. Baik itu Fender type Jazz Bass maupun Fender Precision.
2. Musicman
Musicman merupakan bass yang berkarakter low dan sedikit bersuara drive. sehingga bass ini cocok untuk lagu-lagu yang berjenis Rock maupun Pop-Rock. Terutama Musicman Sting-Ray dan SUB. Kebanyakan Band Indonesia menggunakan Bass musicman ini. Tetapi jika kita tidak menggunakan beberapa compressor ketika recording, maka hasil tidak akan maksimal. Dan type musicman yang lebih ringan adalah Musicman Sterling. Bass ini cocok untuk lagu-lagu berjenis pop.
3. Ibanez
Bass ibanez biasanya digunakan untuk musik berjenis Rock yang sangat keras. Karena Bass ini memiliki karakter yang Very-Low. Tetapi dengan karakter low ini, sound dari bass ini dapat menjadi layer dalam suatu musik metal dan sejenisnya. Jika kita lihat, Hampir semua band metal Internasional menggunakan Bass Ibanez Bertype SDGR. Seperti Lamb Of God, Kill Switch Engage, All That Remains, SlipKnot, Dan sebagainya.
Dan itu lah 3 karakter utama dalam Gitar Bass. Sebenarnya masih banyak beragam Merk Bass yang ada di luar sana. Tapi pada dasarnya semuanya hampir mirip dengan ketiga merk bass di atas. Dan 3 bass tersebut lah yang pada umumnya digunakan oleh banyak orang, serta dengan harga yang lebih terjangkau. Seperti contohnya, Bass Warwick yang berharga 25 Juta, mirip dengan Ibanez SDGR seharga 15 Juta-an. Dan bass Rickenbaker yang berharga 40 Juta, sama dengan karakter suara Fender Gaddy Lee Jazz bass Seharga 25 Juta. Tetapi jangan pernah membandingkan 3 merk tersebut dengan bass-bass buatan Lokal ! Karena jelas akan sangat berbeda karakter suara serta kualitasnya.